Friday, August 12, 2011

Whats Next...???

Tanggal 26 Juli, lagi2 aku dan Nyo ke dr. Ivan.  Kali ini, karena dapet jadwal konsultasinya jam 7 malem, jadi aku gak perlu ijin pulang cepet dari kantor. Dengan membawa hasil tes HSG dan tes Sperma kemarin, aku berharap-harap cemas menunggu dipanggil dokter untuk penjelasan selanjutnya. Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya tiba juga giliranku untuk konsultasi. Seperti biasa dr. Ivan ramah menyambut kita b2, dengan salam hangat khas nya. Setelah menyerahkan amplop berisi hasil tes kita, dokter bilang, "Ok, kita liat dulu hasil tes spermanya ya." sambil membuka amplop. Setelah membaca sebentar hasilnya, dokter tersenyum sambil bilang, "Wah ini hasilnya bagus kok, gak ada masalah (aku seneng dengernya), sekarang kita liat hasil HSG nya ya (aku deg2an)." Setelah memasang foto hasil tes HSG nya, dokter bilang, "Waduh, bener nih saluran yang kiri bermasalah, bengkak, mari bu, kita periksa sekali lagi untuk memastikan ya." Setelah di usg trans vaginal lagi, kami kembali ke ruang konsultasi. Dokter bilang ada kista endometriosis di dekat telurku yang sebelah kiri, dan kalo terus dibiarkan, kista bisa membesar dan akan mengganggu kesuburan, bahkan bisa merusak telur, yang akan berakibat telurku bisa diangkat. Saat itu aku syok berat sampe gak bisa ngomong apa2, dan udah gak kepikiran mesti tanya apa lagi. Setelah agak tenang aku tanya apakah penyebabnya dari makanan? Karena selama ini aku lumayan memperhatikan gaya makanku, dengan gak pernah ketinggalan sayur2an, tapi menurut dokter bukan, tapi karena bakat. MEnurut dokter lagi, 1 dari 7 wanita memang mengalami mens yang seperti aku, jadi darah tidak smuanya kluar, tp ada yang balik lagi ke saluran tuba, dan menempel disitu, dan setelah bertahun2 akan semakin membesar. Dokter menyarankan untuk laparoskopi hari kamis tgl 28 juli, aku syok lagi. Dengan tampang oon aku tanya, "Kok cepet bener dok???" Tapi dokter bilang lebih cepat lebih baik, beliau langsung memanggil suster untuk menjadwalkan aku LO tgl 28 juli, tapi ternyata hari itu tidak bisa, jadi dipindah ke tanggal 4 Agustus. Pikiranku campur aduk, sebagian gak percaya, sbagian syok, sbagian sedih, dan sbagian menolak. Menolaknya bukan menolak penyakitnya, tapi menolak LO nya, tapi jalan kluarnya mesti gmana? Setelah dijadwalkan, dan mengisi formulir untuk operasi, aku dan Nyo pulang. Selama di perjalanan Nyo selalu membesarkan hatiku, dia menenangkan, dan memberi semangat ke aku. Besoknya, aku di kantor sperti biasa cerita ke temanku Ivana untuk minta pendapatnya, dia menyarankaku untuk sms dokter dan menanyakan apakah memungkinkan untuk diteruskan program hamil dulu dan dibuang kistanya pada saat melahirkan nanti, tapi setelah kutunggu 4 hari dokter masih juga blom kasih jawaban. Selama itu aku gak bisa tidur tenang, walaupun aku sudah doa, tp kalo pas lagi diem dan sendiri, kpikiran juga. Pas mendekati hari LO, aku ijin sama atasanku, ternyata beliau menyarankaku untuk cari second opinion dulu, jangan terburu-buru ambil keputusan. Nyo yang awalnya tidak setuju dengan usul Ivana, waktu kujelaskan ide atasanku setuju, jadilah aku batalkan LO dan mulai daftar ke dr. Bambang, dokter yang dulu aku kunjungi, karena beliau sudah tau riwayatku dari awal. Tapi entah kenapa aku masih santai2 dan males2an untuk daftar ke dokter lagi, aku pengen sembuh, aku pengen cpet hamil, tp di sisi lain aku males untuk ke dokter hufffttt, memang bukan keputusan bijaksana. Kemarin waktu aku pulang malem karena masih ada kerjaan di kantor, bosku menanyakan gmana klanjutan pemeriksaanku ke dokter kandungan, jadilah aku menjelaskan lagi dari awal. Dan tak disangka ternyata bosku pun dulu pernah mengalaminya, beliau bilang, bahwa kasusku memang harus dilakukan LO biar kista tidak mengganggu kesuburan dan bisa cepat hamil, tapi beliau juga bilang gak apa2 kalo mau cari second opinion dulu, tapi kalo hasilnya tetap sama, harus segera dilakukan LO agar tidak semakin membesar kistanya.  Mmm... aku jadi kalang kabut cepet2 cari info jadwal praktek dr. Bambang. Semoga segera ketauan gimana hasilnya nanti dan cepat hamil. Ya Tuhan... Berkati keluargaku, setai setiap langkah kami, agar ringan jalan kami, dan ijinkan kami berdua untuk selalu bergantung kepadaMu, karena hanya Engkau yang bisa kupercaya dan kuandalkan. Hanya Engkau yang bisa membuatku tenang dan damai menghadapi segala badai di hidupku, Amin.